Kamis, 04 Desember 2014

Keunggulan lokasi di Indonesia



Keunggulan Iklim  Muson Tropis di Indonesia
1.     flora dan fauna dapat berkembang dengan baik
2. memiliki sinar/cahaya matahari sepanjang tahun
3. suhu rata2nya sekitar 27 derajat celcius
4. curah hujan relatif tinggi
5. memiliki 2 iklim yaitu iklim penghujan dan kemarau
6. dapat melakukan kegiatan bertani,berladang,berkebun sepanjang tahun
7. tekanan udaranya rendah
8. tanahnya subur
9. lama siang dan malam seimbang
kelebihannya :              
-         masyarakat yang tinggal di iklim muson tropis,dengan mudah mengelola peternakan,perkebunan,dan pertanian ,karena hanya memiliki 2 musim yaitu huja dan kemarau,mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun ,
-           yang hidup di muson tropis itu subur karena kebutuhannya cukup memadai dan ini biasanya terletak digaris khatulistiwa,karena faktor tumbuhan yang selalu subur pula,

Akibat dari iklim musim tropis thd kehidupan
Tanah menjadi subur,oksidasi oksigen lebih banyak,keanekaragaman hayati bertambah,hara tanah meningkat,suhu dan kelembababn terjaga
kita menjadi lebih mudah mengelola pertanian, perkebunan, dan peternakan
memiliki banyak variasi flora dan fauna
Banyak masyarakat yang berprofesi sebagai petani karena iklim tropis memberikan bayak keuntungan seperti sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan yang tinggi serta tanah yang subur


Kelemahan iklim Tropis Terhadap kehidupan:
-         Sebagian ada masyarakat yang menajadi pemalas karena tidak memiliki tantangan berat:
-          banyak sering terjadi bencana alam ringan,seperti kebakaran yang disebabkan jika musim kemarau bekepanjangan(rata2).Karena sekarang banyak terjadi pemanasan global ,terjadinya pergantian lklim yang ekstrim.                                                
-          mungkin karena disekelilingnya selalu ditumbuhi tanaman akan sedikit merepotkan mereka,jadi harus selalu bekerja keras,dan sering terjadi bencana alam seperti kemarau yang panjang yang mengakibatkan kadang kekeringan

 Keuntungan LETAK GEOSTRATEGIS Indonesia

  1. Bidang Ekonomi
a.  Terjadinya proses ekspor dan impor yang luas
b.  Mempunyai hasil laut / SDA yang melimpah ( Berbagai jenis hewan, hutan  dan tanaman, serta barang tambang : minyak bumi )
Hal itu dapat menambah pendapatan Negara
c.   Tanah Indonesia yang subur membuat Indonesia menghasilkan banyak hasil pertanian.
d.  Wilayah hutan yang masih cukup luas menjadikan hutan Indonesia sebagai paru-paru dunia.
e.  Sebagai daerah dan pusat perdagangan dunia
f.    Sebagai tujuan pariwisata utama

  1. Bidang Tranportasi
a.  Menerima dan Berkembangnya berbagai macam alat transportasi yang modern dari negara maju, seperti kapal selam, kapal feri, pesawat terbang, Kereta api  dll.
b.  sebagai jalur transit dan lalu lintas internasional/dunia
c.   sebagai objek pariwisata dan  bisnis transportasi serta munculnya biro-biro perjalanan.

  1. Bidang Komunikasi
a.     Kawasan Indonesia yang terdiri dari banyak pulau membuat Indonesia kaya akan budaya, karena terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dll. Selain itu juga akan timbul banyak bentukan alam seperti danau, gunung api, pantai, dll. Hal itu dapat memajukan pariwisata Indonesia.
b.    Berkembangnya IPTEK dan alih tekhnologi
c.     Beragamnya budaya: suku dan bahasa ( kaya akan variasi suku dan bahasa )
d.    Dapat mempelajari bahasa asing dari para pedagang dan para pelancong.
e.     Terjalinnya hubungan persahabataan dan kerja sama internasional antar negara dengan baik.





Keunggulan Tanah Indonesia:
1.    merupakan negara yang hampir memiliki seperempat jenis tanah didunia yakni 118 jns tanah dan banyak mengandung hara tanah yg dpt mengikat nitrogen untuk menyuburkan tanah
2.     tanah yang subur terdapat berbagai macam jenis flora dan fauna
3.    terdapat  banyak gas alam dan minyak bumi
4.    tanahnya subur,basah karena curah hujannya tinggi
5.    banyak mengandung hara dan nitrogen pengikat hara yg baik untuk  tumbuhan
Hara: mineral yang terdapat didalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. ( Belerang, magnesium, kalsium, nitrogen)
6.    Tingkat Humusnya tinggi
- Tanahnya gembur
- Tingkat kadar airnya cukup
- Air tanahnya pun masih bersih dan belum tercemar 

Pemanfaatan Tanah di Indonesia:
1.    Penyediaan unsur hara untuk tumbuhan.
Ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produksi suatu tumbuhan. Jumlah dan jenis unsur hara yang tersedia di tanah dan dibutuhkan oleh tumbuhan haruslah sesuai dan seimbang.
2.    Penyedia makanan untuk biota tanah.   
Tanah menjadi habitat pengurai yang menguraikan sisa organisme mati menjadi bahan makanan yang dibutuhkan oleh tanaman dan organisme lain.
3.    Sebagai habitat hidup dan melakukan kegiatan.
Tanah merupakan tempt manusia dan makhluk hidup lainnya melakukan kegiatannya. Di dalam tanah, hidup pula berbagai organisme tanah, misalnya cacing tanah.
4.    Sumber bahan baku barang kerajianan atau perabot rumah tangga.
Kandungan tanah liat dapat di manfaatkan manusia untuk membuat batu bata, barang-barang seni dan kerajinan, maupun alat-alat rumah tangga. Tanah liat juga dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai bahan baku genteng penutup atap rumah atau bangunan.
5.    Memiliki nilai ekologi,
yaitu mampu menyerap dan menyimpan air (melindungi tata air), menekan erosi, serta menjaga kesuburan tanah.
6.    Memiliki nilai ekonomis
yaitu sebagai aset yang dapat disewakan atau diperjual belikan
7.    Mengandung barang tambang atau bahan galian yang berguna untuk manusia.
Jenis-jenis Tanah yang ada di Indonesia, proses terbentuknya tanah, ciri-ciri, dan Pemanfaatannya.

1. Tanah Vulkanis

a.  Tanah Andosol

Proses terbentuknya: dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan.
Ciri-ciri: warna kelabu hingga kuning, peka terhadap erosi, dan sangat subur.
Pemanfaatannya: sebagai lahan pertanian, perkebunan, hutan pinus atau cemara.
Persebaran: Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi.

b.  Tanah Regosol

Proses terbentuknya: dari endapan abu vulkanis baru yang memiliki butir kasar.
Ciri-ciri: berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning dan kadar bahan organik rendah.
Pemanfaatannya: untuk pertanian padi, palawija, tebu dan kelapa.
Persebaran: di lereng gunung berapi, pantai dan bukit pasir pantai yang meliputi pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara.

c.   Tanah Aluvial (Tanah Endapan)

Proses terbentuknya: tanah hasil erosi (lumpur dan pasir halus) di daerah-daerah dataran rendah.
Ciri-ciri: warna kelabu dan peka terhadap erosi.
Pemanfaatannya: sebagai lahan pertanian sawah dan palawija.
Persebaran: Sumatera, Jawa bagian utara, Halmahera, Kalimatan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi dan Papua bagian selatan.



2. Tanah Organosol

a.   Tanah Humus

Proses terbentuknya: dari hasil pembusukan bahan-bahan organik.
Ciri-ciri: warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organik, sangat subur
Pemanfaatannya: sebagai lahan pertanian.
Persebaran: Lampung, Jawa Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara.

b.   Tanah Gambut

Proses terbentuknya: dari hasil pembusukan tumbuhan / bahan organik di daerah yang selalu tergenang air (rawa-rawa).
Ciri-ciri: bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur.
Pemanfaatannya: untuk pertanian pasang surut.
Persebaran: Pantai timur Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Seram, Papua, Pantai Selatan.

3. Tanah Litosol (tanah berbatu-batu)

Proses terbentuknya: dari pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru (belum sempurna) sehingga butirannya besar / kasar.
Ciri-ciri: tekstur tanahnya beranekaragam dan pada umumnya berpasir, tak bertekstur, warna kandungan batu, kerikil dan kesuburan bervariasi.
Pemanfaatannya: masih alang-alang, bisa untuk hutan.
Persebaran: Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Sumatera.






4. Tanah Podzol

Proses terbentuknya: di daerah yang memiliki suhu rendah dan curah hujan tinggi.
Ciri-ciri: warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam, peka terhadap erosi, kurang subur.
Pemanfaatannya: untuk pertanian palawija.
Persebaran: Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Papua.

5. Tanah Laterit

Proses terbentuknya: Tanah yang tercuci air hujan, sehingga unsur hara telah hilang meresap dan mengalir ke dalam tanah.
Ciri-ciri: warna cokelat kemerah-merahan, tidak subur.
Pemanfaatannya: untuk lahan pertanian.
Persebaran: Kalimantan Barat, Lampung, Banten, Sulawesi Tenggara.

6. Tanah Mergel

Proses terbentuknya: dari hasil campuran pelarutan kapur, pasir dan tanah liat karena peristiwa air hujan.
Ciri-ciri: tidak subur.
Pemanfaatannya: untuk hutan jati.
Persebaran: Yogyakarta, Priangan Selatan di Jawa Barat, pegunungan Kendeng di Jawa Tengah, Kediri, Madiun, Nusa Tenggara.

7. Tanah Terarosa (Kapur)

a.   Tanah Renzina

Proses terbentuknya: dari pelapukan batuan kapur di daerah yang memiliki curah hujan tinggi.
Ciri-ciri: warna putih sampai hitam, miskin unsur hara.
Pemanfaatannya: untuk palawija, hutan jati.
Persebaran: Gunung kidul , Yogyakarta.



b.   Tanah Mediteran

Proses terbentuknya: hasil pelapukan batuan kapur keras dan sedimen.
Ciri-ciri: Warna putih kecoklatan, keras, tidak subur.
Pemanfaatannya: untuk pertanian tegalan, hutan jati.
Persebaran: Pegunungan Jawa Timur, Nusa Tenggara, Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, Sumatera.

Ciri-ciri tanah di Indonesia:
  • Banyak mengandung unsur hara
  • Struktur tanahnya baik, artinya susunan butir-butir tanah tidak terlalu padat dan tidak terlalu lenggang
  • Cukup mengandung air yang berguna untuk melarutkan unsur hara
  • Mempunyai garam-garaman dalam jumlah banyak

Upaya untuk melestarikan sumber daya tanah:
  • Pemupukan diusahakan dengan pupuk hijau / pupuk kandang / pupuk kompos
  • Dibuat hutan-hutan cadangan pada lereng-lereng gunung
  • Membuat terassering / sengkedan di daerah-daerah miring
  • Membuat penghijauan dan reboisasi pada daerah yang gundul, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar