Keunggulan
Iklim Muson Tropis di Indonesia
1.
flora dan fauna dapat berkembang dengan baik
2. memiliki sinar/cahaya matahari sepanjang tahun
3. suhu rata2nya sekitar 27 derajat celcius
4. curah hujan relatif tinggi
5. memiliki 2 iklim yaitu iklim penghujan dan kemarau
6. dapat melakukan kegiatan bertani,berladang,berkebun sepanjang tahun
7. tekanan udaranya rendah
8. tanahnya subur
9. lama siang dan malam seimbang
2. memiliki sinar/cahaya matahari sepanjang tahun
3. suhu rata2nya sekitar 27 derajat celcius
4. curah hujan relatif tinggi
5. memiliki 2 iklim yaitu iklim penghujan dan kemarau
6. dapat melakukan kegiatan bertani,berladang,berkebun sepanjang tahun
7. tekanan udaranya rendah
8. tanahnya subur
9. lama siang dan malam seimbang
kelebihannya :
-
masyarakat
yang tinggal di iklim muson tropis,dengan mudah mengelola peternakan,perkebunan,dan
pertanian ,karena hanya memiliki 2 musim yaitu huja dan kemarau,mendapatkan
sinar matahari sepanjang tahun ,
-
yang hidup di muson tropis itu subur
karena kebutuhannya cukup memadai dan ini biasanya terletak digaris
khatulistiwa,karena faktor tumbuhan yang selalu subur pula,
Akibat dari iklim musim tropis thd kehidupan
Tanah
menjadi subur,oksidasi oksigen lebih banyak,keanekaragaman hayati
bertambah,hara tanah meningkat,suhu dan kelembababn terjaga
kita menjadi
lebih mudah mengelola pertanian, perkebunan, dan peternakan
memiliki banyak variasi flora dan fauna
memiliki banyak variasi flora dan fauna
Banyak masyarakat yang berprofesi sebagai petani karena iklim
tropis memberikan bayak keuntungan seperti sinar matahari sepanjang tahun,
curah hujan yang tinggi serta tanah yang subur
Kelemahan iklim Tropis Terhadap kehidupan:
-
Sebagian ada masyarakat yang menajadi
pemalas karena tidak memiliki tantangan berat:
-
banyak sering terjadi bencana alam
ringan,seperti kebakaran yang disebabkan jika musim kemarau
bekepanjangan(rata2).Karena sekarang banyak terjadi pemanasan global
,terjadinya pergantian lklim yang ekstrim.
-
mungkin karena
disekelilingnya selalu ditumbuhi tanaman akan sedikit merepotkan mereka,jadi
harus selalu bekerja keras,dan sering terjadi bencana alam seperti kemarau yang
panjang yang mengakibatkan kadang kekeringan
Keuntungan LETAK GEOSTRATEGIS
Indonesia
- Bidang Ekonomi
a. Terjadinya
proses ekspor dan impor yang luas
b. Mempunyai
hasil laut / SDA yang melimpah ( Berbagai jenis hewan, hutan dan tanaman, serta barang tambang : minyak
bumi )
Hal itu
dapat menambah pendapatan Negara
c. Tanah
Indonesia yang subur membuat Indonesia menghasilkan banyak hasil pertanian.
d. Wilayah
hutan yang masih cukup luas menjadikan hutan Indonesia sebagai paru-paru dunia.
e. Sebagai daerah
dan pusat perdagangan dunia
f. Sebagai
tujuan pariwisata utama
- Bidang Tranportasi
a. Menerima dan
Berkembangnya berbagai macam alat transportasi yang modern dari negara maju, seperti
kapal selam, kapal feri, pesawat terbang, Kereta api dll.
b. sebagai jalur transit dan lalu lintas
internasional/dunia
c. sebagai objek pariwisata dan bisnis transportasi serta munculnya biro-biro
perjalanan.
- Bidang Komunikasi
a.
Kawasan Indonesia yang terdiri dari banyak pulau
membuat Indonesia kaya akan budaya, karena terdiri dari berbagai suku bangsa,
bahasa, dll. Selain itu juga akan timbul banyak bentukan alam seperti danau,
gunung api, pantai, dll. Hal itu dapat memajukan pariwisata Indonesia.
b.
Berkembangnya IPTEK dan alih tekhnologi
c.
Beragamnya budaya: suku dan bahasa ( kaya akan variasi
suku dan bahasa )
d.
Dapat mempelajari bahasa asing dari para pedagang dan para pelancong.
e.
Terjalinnya hubungan persahabataan dan kerja sama internasional antar
negara dengan baik.
Keunggulan
Tanah Indonesia:
1.
merupakan
negara yang hampir memiliki seperempat jenis tanah didunia yakni 118 jns tanah
dan banyak mengandung hara tanah yg dpt mengikat nitrogen untuk menyuburkan tanah
2.
tanah yang subur terdapat berbagai macam jenis
flora dan fauna
3.
terdapat
banyak gas alam dan minyak bumi
4.
tanahnya
subur,basah karena curah hujannya tinggi
5.
banyak
mengandung hara dan nitrogen pengikat hara yg baik untuk tumbuhan
Hara: mineral yang terdapat didalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk
melakukan fotosintesis. ( Belerang, magnesium, kalsium, nitrogen)
6.
Tingkat
Humusnya tinggi
- Tanahnya gembur
- Tingkat kadar airnya cukup
- Air tanahnya pun masih bersih dan belum tercemar
- Tanahnya gembur
- Tingkat kadar airnya cukup
- Air tanahnya pun masih bersih dan belum tercemar
Pemanfaatan
Tanah di Indonesia:
1. Penyediaan
unsur hara untuk tumbuhan.
Ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produksi suatu
tumbuhan. Jumlah dan jenis unsur hara yang tersedia di tanah dan dibutuhkan
oleh tumbuhan haruslah sesuai dan seimbang.
2. Penyedia makanan
untuk biota tanah.
Tanah menjadi habitat pengurai yang menguraikan sisa
organisme mati menjadi bahan makanan yang dibutuhkan oleh tanaman dan organisme
lain.
3. Sebagai
habitat hidup dan melakukan kegiatan.
Tanah merupakan tempt manusia dan makhluk hidup
lainnya melakukan kegiatannya. Di dalam tanah, hidup pula berbagai organisme
tanah, misalnya cacing tanah.
4. Sumber bahan
baku barang kerajianan atau perabot rumah tangga.
Kandungan tanah liat dapat di manfaatkan manusia untuk
membuat batu bata, barang-barang seni dan kerajinan, maupun alat-alat rumah
tangga. Tanah liat juga dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai bahan baku
genteng penutup atap rumah atau bangunan.
5.
Memiliki nilai ekologi,
yaitu mampu
menyerap dan menyimpan air (melindungi tata air), menekan erosi, serta menjaga kesuburan
tanah.
6.
Memiliki nilai ekonomis
yaitu
sebagai aset yang dapat disewakan atau diperjual belikan
7.
Mengandung barang tambang atau bahan galian yang
berguna untuk manusia.
Jenis-jenis Tanah yang ada di
Indonesia, proses terbentuknya tanah, ciri-ciri, dan Pemanfaatannya.
1. Tanah Vulkanis
a. Tanah Andosol
Proses terbentuknya: dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan.
Ciri-ciri: warna kelabu hingga kuning, peka terhadap erosi, dan sangat subur.
Pemanfaatannya: sebagai lahan pertanian, perkebunan, hutan pinus atau cemara.
Persebaran: Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, Nusa Tenggara Barat, dan
Sulawesi.
b. Tanah Regosol
Proses terbentuknya: dari endapan abu vulkanis baru yang memiliki butir kasar.
Ciri-ciri: berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning dan kadar bahan organik
rendah.
Pemanfaatannya: untuk pertanian padi, palawija, tebu dan kelapa.
Persebaran: di lereng gunung berapi, pantai dan bukit pasir pantai yang meliputi pulau
Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara.
c.
Tanah Aluvial (Tanah Endapan)
Proses terbentuknya: tanah hasil erosi (lumpur dan pasir halus) di daerah-daerah dataran
rendah.
Ciri-ciri: warna kelabu dan peka terhadap erosi.
Pemanfaatannya: sebagai lahan pertanian sawah dan palawija.
Persebaran: Sumatera, Jawa bagian utara, Halmahera, Kalimatan Barat, Kalimantan
Selatan, Sulawesi dan Papua bagian selatan.
a.
Tanah Humus
Proses terbentuknya: dari hasil pembusukan bahan-bahan organik.
Ciri-ciri: warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organik, sangat subur
Pemanfaatannya: sebagai lahan pertanian.
Persebaran: Lampung, Jawa Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi
Tenggara.
b.
Tanah Gambut
Proses terbentuknya: dari hasil pembusukan tumbuhan / bahan organik di daerah yang selalu
tergenang air (rawa-rawa).
Ciri-ciri: bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur.
Pemanfaatannya: untuk pertanian pasang surut.
Persebaran: Pantai timur Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Seram, Papua,
Pantai Selatan.
3. Tanah Litosol (tanah berbatu-batu)
Proses terbentuknya: dari pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru (belum sempurna)
sehingga butirannya besar / kasar.
Ciri-ciri: tekstur tanahnya beranekaragam dan pada umumnya berpasir, tak bertekstur,
warna kandungan batu, kerikil dan kesuburan bervariasi.
Pemanfaatannya: masih alang-alang, bisa untuk hutan.
Persebaran: Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan
Sumatera.
4. Tanah Podzol
Proses terbentuknya: di daerah yang memiliki suhu rendah dan curah hujan tinggi.
Ciri-ciri: warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam, peka terhadap
erosi, kurang subur.
Pemanfaatannya: untuk pertanian palawija.
Persebaran: Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Papua.
5. Tanah Laterit
Proses terbentuknya: Tanah yang tercuci air hujan, sehingga unsur hara telah hilang meresap
dan mengalir ke dalam tanah.
Ciri-ciri: warna cokelat kemerah-merahan, tidak subur.
Pemanfaatannya: untuk lahan pertanian.
Persebaran: Kalimantan Barat, Lampung, Banten, Sulawesi Tenggara.
6. Tanah Mergel
Proses terbentuknya: dari hasil campuran pelarutan kapur, pasir dan tanah liat karena
peristiwa air hujan.
Ciri-ciri: tidak subur.
Pemanfaatannya: untuk hutan jati.
Persebaran: Yogyakarta, Priangan Selatan di Jawa Barat, pegunungan Kendeng di Jawa
Tengah, Kediri, Madiun, Nusa Tenggara.
7. Tanah Terarosa (Kapur)
a.
Tanah Renzina
Proses terbentuknya: dari pelapukan batuan kapur di daerah yang memiliki curah hujan tinggi.
Ciri-ciri: warna putih sampai hitam, miskin unsur hara.
Pemanfaatannya: untuk palawija, hutan jati.
Persebaran: Gunung kidul , Yogyakarta.
b.
Tanah Mediteran
Proses terbentuknya: hasil pelapukan batuan kapur keras dan sedimen.
Ciri-ciri: Warna putih kecoklatan, keras, tidak subur.
Pemanfaatannya: untuk pertanian tegalan, hutan jati.
Persebaran: Pegunungan Jawa Timur, Nusa Tenggara, Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku,
Sumatera.
Ciri-ciri tanah di Indonesia:
- Banyak mengandung unsur hara
- Struktur tanahnya baik, artinya susunan butir-butir tanah tidak terlalu padat dan tidak terlalu lenggang
- Cukup mengandung air yang berguna untuk melarutkan unsur hara
- Mempunyai garam-garaman dalam jumlah banyak
Upaya untuk melestarikan sumber daya
tanah:
- Pemupukan diusahakan dengan pupuk hijau / pupuk kandang / pupuk kompos
- Dibuat hutan-hutan cadangan pada lereng-lereng gunung
- Membuat terassering / sengkedan di daerah-daerah miring
- Membuat penghijauan dan reboisasi pada daerah yang gundul, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar